Mosaic Rile: November 2015

Tuesday, November 24, 2015

Bisa Mengecil atau Membesar, Begini Proses Berkembangnya Otot di Tubuh


Otot adalah jaringan penting yang berfungsi sebagai motor penggerak tubuh seseorang. Setiap hari otot dapat berubah apakah ia menjadi lebih besar dan tebal atau malah menyusut jadi kecil, semua itu tergantung dari aktivitas yang dilakukan oleh penggunanya.

Tubuh seorang atlet umumnya dipenuhi oleh otot-otot yang lebih besar dan tebal daripada tubuh orang yang malas beraktivitas fisik. Kita semua tahu hal ini, tapi bagaimana sebetulnya hal ini terjadi?

Terkait hal tersebut pada dasarnya agar otot bisa tumbuh ia harus sering digerakkan dan rutin ditempatkan pada beban. dr A. Andi Kurniawan, SpKO, dari Indonesia Sports Medicine Centre mengatakan latihan beban ini bisa bermacam-macam tak harus selalu memakai peralatan seperti misalnya latihan chalistenic.

"Contoh paling umum dan paling sering dilakukan dari latihan chalistenic ini adalah push up dan sit up yang dapat dilakukan di manapun dan kapanpun,"

Ketika otot berusaha bergerak untuk mengangkat sesuatu yang berat, maka akan ada kerusakan mikro yang terjadi. Serat otot akan robek karena tekanan dan hal ini ditandai oleh rasa nyeri pegal-pegal yang dalam skala kecil merupakan sesuatu yang bagus.

Dalam keadaan tersebut saat tidur tubuh akan melepas senyawa cytokines yang berfungsi untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan pada serat otot. Ketika itu lah tubuh akan berusaha membuat otot menjadi lebih tebal dan besar sebagai bentuk persiapan untuk menghadapi beban serupa.

Faktor seperti tingkat hidrasi dan protein yang tersedia dalam tubuh juga menentukan seberapa besar otot yang dibentuk kembali.

Agar otot tetap tebal maka aktivitas dengan beban serupa atau lebih  diperlukan. Sebab bila tidak maka otot akan mengalami atrofi di mana ia perlahan akan menyusut jadi kecil.

Monday, November 16, 2015

Broken Frame


“You and me sitting here spinning gears, we’re like a stolen car.”
 -----------------------------------------------------------------------------------------------

Bisik-bisik itu terdengar di telinga Claire bagai dengungan tajam yang mengusik pendengarannya. Bermil-mil jauhnya ia dan Josh mengemudi, ia tahu bahwa bisikan tajam itu tak pernah berhenti.
“Kau lihat anak itu, dia tak tahu diri!” Claire menekan pedal gas, membawa laju mobil itu semakin kencang, seiring dengan meningkatnya monster-monster emosi dalam jiwanya. Ia membanting setirnya ke kiri dan ke kanan, menyalip laju mobil-mobil lain di tengah kemalaman yang sunyi. Ia menghantam setiap kesunyian dengan klakson di mobilnya, menyetir dalam kondisi terburuk yang pernah dia lakukan selama ini.
Sesaat, tangan Josh meremas bahunya, membuat alarm tak terlihat yang menyentuh masuk ke dalam hatinya. Hati Claire seolah ringan kembali, monster-monster amarah itu seakan menunduk dan berganti dengan kesedihan, menyapa tetes-tetes air yang terjatuh tanpa sadar dari kelopak matanya. Ia bingung. Ia mengambang.