Mosaic Rile: March 2015

Monday, March 30, 2015

Superman (It's not easy) - Five for Fighting (Lyrics)


I can't stand to fly
I'm not that naïve
I'm just out to find
The better part of me

I'm more than a bird,
I'm more than a plane
I'm more than some pretty face beside a train
It's not easy to be me

I wish that I could cry
Fall upon my knees
Find a way to lie
'Bout a home I'll never see

Saturday, March 28, 2015

Right Place, Right Time - Olly Murs (Lyrics)



We got our eyes wide open, feeling like we are almost there.
Words unspoken disappearing in the air
All I see is you and I
You're the only lifeline that I need tonight
I'm letting go.

So this is what it feels like
Being at the right place the right time
I'm hanging on for dear life
Hoping we can make this a long night
This is why we came yeah
I can feel it in my veins
So this is what it feels like
Right place the right time

Thursday, March 26, 2015

Bears, Believe, Hopes and Endures



Seandainya saat kaki Cinderella tidak pas di sepatu kaca itu, mungkin kehidupannya akan berubah….


Salah satu cerita dari Disney yang menurutnya sangat manis adalah kisah itu. Bagaimana dulu saat ia mendengar dongeng dan merasa tenang saat Cinderella hidup bahagia bersama pangeran impiannya. Bukankah menghabiskan sisa hidup dengan pria yang dicintai adalah hal yang indah yang diimpikan setiap wanita?
Tania mendengus pelan. Kedua tangannya mengebas-ngebaskan baju yang baru saja dikeringkan di mesin cuci, lalu kemudian menggantungnya di teras rumah. Tubuhnya tinggi menjulang sehingga ia tidak kesulitan untuk menggantungkan baju yang siap dicuci itu. Ia mengusap keningnya setelah selesai menjemur pakaian, kemudian mengunci pintu teras dan berjalan menuju tangga.
Sebelum menuruni anak tangga ia termenung di depan kamar utama. Sebuah pintu tertutup rapat namun ia bahkan tak sanggup membukanya. Ini kisah tentang, pangerannya. Tania menguatkan hatinya, meletakkan tangan kanannya pada kenop pintu, kemudian membukanya.

Wednesday, March 25, 2015

Lavender Blue (Dilly Dilly) - Cinderella


Lavender blue, dilly, dilly
Lavender green
When you are king, dilly, dilly
I will be queen

Who told you so? Dilly, dilly
Who told you so?
I told myself, dilly, dilly
I told me so

Saturday, March 21, 2015

FM 326 - Luxurious Collection for Gentle Man


FM 326 by Federico Mahora

FM 326 - sangat cocok bagi para pria gentle yang memiliki karakter kuat dan sangat berani dalam menghadapi tantangan. Campuran aroma menggoda dari birch leaves, African violet, cardamom, dan sensual musk menjadikan FM 326 merupakan koleksi yang sangat diminati.

FM 326 dengan Bottle Night by Hugo Boss

Kami meneliti dan membandingkan semua Wangi parfum Federico Mahora saat parfum-parfum ini diperkenalkan kepada masyarakat luas berikut juga dengan para designer brand-brand ternama sebelumnya. Dari penelitian tersebut kami menemukan bahwa Wangi FM 326 bisa dikatakan sama, meskipun tidak indentik dengan Bottle Night by Hugo Boss.

FM 326 memiliki kadar konsentrate 16% kandungan parfum di dalamnya, 100 ml. IDR 257.000

Notes:
FM Group bukan merupakan replica atas, atau imitasi murahan atas, atau produk dari perusahaan parfum lainnya, melainkan FM Group berdiri sendiri dan diproduksi di Drom Fragrances. FM 326 diproduksi dengna menggunakan foPureganic.
rmula tersendiri dengan metode

**All fragrances from FM Group sold on this blog are organically produced and are toxin free. FM Group are not tested on animals (neither directly nor indirectly)**

Anda mencari parfum kualitas EDP, Original, murah dan aman untuk kulit?

Informasi lebih lanjut hubungi Authorized Distributor kami :
Rico A.T
  • BBM : 755E66B0
  • LINE : ricoleon
  • WA : 085266617000
Johana
  • BBM : 745BA50E
  • LINE : hannalysa
  • WA : 085356559513

Tuesday, March 17, 2015

Once Again You Love Me


"How gentle is the rain
That falls softly on the meadow
Birds high up on the trees
Serenade the clouds with their melody
Oh! see there beyond the hills
The bright colors of the rainbow
Some magic from above
Made this day for us
Just to fall in love." - Lover's Concerto - Kelly Chen
------------------------------------------------------------------

Amy menggaruk hidungnya pelan. Rasa-rasanya belum pernah hidungnya terasa segatal ini. Ia menggelengkan kepalanya perlahan, seolah-olah dengan begitu ia bisa mengusir rasa gatal itu. Kedua bola matanya bergerak dari kiri ke kanan dengan cepat, raut wajahnya tampak serius memperhatikan tulisan-tulisan yang tercetak dalam sebuah buku, beberapa kali ia menggoyang-goyangkan kaki sehingga suara gemericing pelan yang berasal dari gelang kakinya terdengar. Lalu bunyi bola memantul semakin lama semakin mendekat ke arahnya.

Wednesday, March 11, 2015

Siluet Hitam-Putih



Aku merasakan, bayangan tinggi menjulang, berdiri di depan jendela berbingkai kotak-kotak. Aku tahu kapan dia berdiri di depan jendela rumahnya, saat matahari nyaris tenggelam, menampakkan sinar yang katanya seperti warna emas, percampuran sempurna pada ciptaan yang sempurna.
Pikiranku beralih pada sosok di rumah sebelah, tanganku mencari-cari kamera digital di atas mejaku. Susah payah aku mengambilnya, mendekatkan benda itu ke sebelah mataku, lalu menjepret objekku.
Dia. Aku hafal namanya, usianya tanggal lahirnya—oh bukan. Dia bukan sosok orang yang kusukai. Bukan pula seperti kisah kebanyakan-kalau dia adalah sosok tampan yang disukai oleh gadis tetangganya, berharap bisa berkencan dengannya.
Tahu tidak? Aku buta. Aku benci dia, Ash. Aku telah kehilangan semuanya karena Ash menabrakku. Aku tak bisa sekolah karena aku tak sanggup menerima segala bentuk penghinaan.
Dua tahun aku tak bisa melihat, seharusnya sekarang aku bisa kuliah, tapi aku malah jadi guru privat piano di rumahku, dan terkadang, aku mengajar huru Braille kepada sesama orang buta.
Bisa bayangkan, betapa aku menginginkan Ash merasakan penderitaan yang sama denganku. Aku ingin Ash tidak bisa melihat warna lain selain hitam-putih.